“Kalau tanggal 21 Desember 2012 nggak jadi kiamat, besoknya kita akan merayakan hari Ibu”

Entah siapa itu, gua sendiri lupa siapa yang pernah ngetweet hal demikian. Tapi kalau dipikir-pikir, benar juga loh, hari ini tepatnya, Sabtu, hari setelah Jumat yang diramalkan akan berakhirnya peradaban di muka bumi ini tepatnya di Negara Republik Indonesia, kita sedang merayakan Hari Ibu.

Hari ini mungkin terdengar biasa saja bagi mereka yang nggak ngeh kalau ada perayaan spesial bagi kita yang sadar (benar dong). Sekali dalam satu tahun (harusnya ini merupakan hari yang harus dirayakan setiap harinya), Hari Ibu. Hari Ibu sendiri di Indonesia selain heboh perayaannya via socialmedia seperti update status dan upload foto di Facebook dan Twitter, mungkin ada juga yang merayakan Hari Ibu dengan memberikan bunga, kue, atau mungkin kegiatan yang melibatkan anak dan ibu secara langsung seperti masak bareng, nonton di bioskop bareng, atau jalan-jalan bareng.

Tapi Hari Ibu untuk yang berada jauh dari ibunya sendiri, ya, saya sebagai contoh, tentunya perayaan Hari Ibu cukup terobati dengan menelepon Ibunda tersayang langsung. Cukup sukses meneteskan airmata, sayapun terharu saat mengucapkan hari Ibu untuk mama tersayang dan mendoakan kesehatan dan kesejahteraan lahir bathin selalu bersama mama.

Selamat Hari Ibu untuk Mama tersayang. Selamat Hari Ibu untuk semua wanita-wanita tangguh di dunia ini.