Tahun 2017 cukup membuat hati para karyawan berbunga-bunga. Hal ini dikarenakan cukup banyaknya tanggal merah baik itu ditengah minggu bahkan long weekend. Saya dan rekan-rekan kerja sudah merencanakan akan menikmati longweekend kita di Ranah Minang.
Jum’at, 21 April 2017 bertolak dari daerah Rasuna Said, Jakarta Selatan kami menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Dikarenakan ini menuju long weekend, kami berangkat lebih awal untuk menghindari macetnya tol menuju bandara. Gerimis Jakarta menyambut keberangkatan kami menuju Bandara tersibuk di Indonesia ini. Cukup padat jalanan menuju Bandara sore itu. Beruntung sekali kami mendapatkan driver yang sangat cekatan, hingga sangat pintar mengambil jalan dipinggir kiri jalan yang biasanya dipakai dalam keadaan emergency saja.
Jika Anda akan pergi ke bandara dengan public transportation seperti taksi, Uber, Grab, Go-Car, jangan hanya tinggal duduk manis saja. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membuat perjalanan Anda lebih efektif. Pertama, tidak ada salahnya untuk mengecek Google Map untuk memastikan kemacetan jalanan. Jadi jika sudah sangat mepet, tinggal naik ojek saja daripada Anda akan ketinggalan pesawat. Kedua, sediakan e-toll sendiri, lebih cepat dari pada harus bayar pakai cash dan diberikan kepada driver. Jangan hanya menunggu driver akan bayar toll terlebih dahulu dengan menggunakan e-toll nya dia, dijamin akan sangat kecil kemungkinan dia akan membantu Anda.
Singkat cerita, kami bersembilan sudah sampai di Bandara Soekarno Hatta. Untuk Anda yang ingin berangkat ke Padang dipagi hari-hingga sore (read: matahari masih terlihat), saya sarankan Anda untuk mengambil seat di jendela kiri. Karena saat landing, mata Anda akan dimanjakan dengan pemandangan indah pulau-pulau serta pantai yang masih biru. Pagi hingga sore Anda akan menikmati pantai yang biru, namun jika Anda landing sekitar pukul jam 6 sorean, Anda akan dapat menikmati sunset di barat pulau Sumatera.
Masih tidak percaya? Berikut adalah cuplikan landing kami dikala Sunset di Ranah Minang.
Setelah landing di Minangkabau International Airport, Padang, kami melanjutkan perjalan kami menuju Kota Bukittinggi yang berjarak sekitar 96.8 km. Normalnya perjalanan ini hanya membutuhkan waktu 2 jam dengan kondisi jalan yang lancar. Namun dikarenakan long weekend, Bukittinggi selalu menjadi lokasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan lokal bahkan internasional. Hal ini dikarenakan suasana kota yang nyaman, budaya yang masih kental, serta kuliner yang sangat memanjakan lidah.
Saat perjalanan menuju Bukittinggi, silakan mampir untuk menyantap ikan bakar di Rumah Makan Kiambang Raya, Sicincin. Bukan termasuk restoran mewah, namun rumah makan ini mempunyai ikan bakar yang sangat lezat dan tidak amis. Saya sanggup menghabiskan 2 ikan bakar dengan nasi 4 porsi! Bahkan ada teman kantor yang sangat tidak suka ikan justru ketagihan hingga makan ikan bakar 2 porsi! Tidak amis, bumbunya sedap! Bisa dilihat betapa cerianya kami mengawali hari pertama di Ranah Minang ini.
Perjalan masih panjang menuju Bukittinggi. Simak terus perjalanan long weekend kami di Ranah Minang tercinta ya!
Leave a Reply