Penghujung 2014

Wah, tahun 2014 akan berakhir dalam hitungan hari. Dipenghujung tahun ini saya ingin mencoba untuk me-recall moment apa saja yang menjadi highlight dalam kehidupan saya di tahun 2014 ini. Saya yakin tidak hanya tahun 2014 saja, setiap tahun tentunya banyak sekali moment Up and Down. Namun demikian, saya mencoba menggali momen positif yang harapannya nanti kembali memberikan semangat positif untuk tahun 2015.

yes-i-did-it

1. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana
Januari 2014 adalah penanda berakhirnya pendidikan formal saya tingkat Sarjana. UAS terakhir yang telah berhasil dituntaskan pada bulan Desember 2013. Begitu juga dengan skripsi yang telah rampung dan siap diujikan.
Pada tanggal 6 Januari 2014 saya mempertaruhkan 3.5 tahun saya berkuliah di Psikologi UI dengan Sidang Skripsi saya yang berjudul “Perbedaan Causality Orientation pada Pegawai Negeri Sipil, Karyawan Swasta, dan Sukarelawan LSM.” Sidang Skripsi yang diuji oleh Pak Gagan dan Mba Vivi serta didampingi oleh Pembimbing Skripsi, Mas Dewa berhasil mengantarkan saya pada kelulusan.

2. Hong Kong Trip
Berkunjung ke Negara lain selalu menjadi list saya yang harus dicapai setiap tahunnya. Tidak perduli apakah itu untuk berlibur, konfrensi, atau apapun itu kegiatannya (as long masih poritif ya!).
Dua hari setelah saya siding, tepatnya tanggal 8 Januari 2014 saya bertolak ke Hong Kong untuk mengikuti event yang bernama Make a Different (MaD) Forum 2014. Forum ini mengundang para Young Change Makers di Asia untuk menimba ilmu, pengalaman, dan menjalin networking internasional selama 3 hari. Saya pun memilih extent beberapa hari di Hong Kong untuk rehat dari UAS dan Sidang Skripsi (meskipun saya harus menyelesaikan revisian dengan segera). Trip ini membuat saya semakin jatuh cinta dengan Asia.

3. Kerja!
Kerja pertama saya sebagai seorang sarjana (yang belum diwisuda) adalah menjadi Staf Project untuk HEART Project yang diselenggarakan oleh World Vision International Indonesia Office. Sebelumnya saya sudah terlibat aktif di project ini pada Juni-Agustus 2013 saat saya mengikuti internship. Saya dikontrak untuk Project dari Januari akhir hingga Maret akhir 2014.

4. Graduation
Pada tanggal 8 Februari 2014 adalah Sabtu yang terik yang menjadi saksi resminya saya dan teman-teman lainnya menyandang gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Tidak hanya bangga menggunakan Toga bertalikan Biru Muda, tetapi melihat senyum bangga Mama dan Papa saat wisuda adalah kehangatan yang membara semangat untuk tetap semangat berkarya, membanggakan orang tua.

5. Job Seeker
Lulusan UI bukan berarti saya harus malu menjadi jobseeker. Mungkin saya memang tidak sepandai teman-teman lainnya dengan IPK yang sempurna. Sayapun merasakan bersaing dengan teman Psikologi satu angkatan, Senior, bahkan dari Almamater lain untuk memperoleh pekerjaan yang layak.
Sayapun mengikuti beberapa seleksi dari beberap perusahaan. Ada yang berjalan mulus hingga offering namun tidak saya ambil (dan terkadang menjadi penyesalan yang mendalam). Ada juga yang tidak berjalan mulus. Tapi yang saya syukuri sampai saat ini adalah, ini merupakan proses pendewasaan.

6. Another Graduation Gift
Cerita ini sudah saya ceritakan tentunya di blog ini. Silakan teman-teman lihat di Older Posts. Namun demikian, saya ingin ceritakan highlight poin ini adalah trip saya selama 12 hari ke Shanghai, China. Mengekplor kota, budaya, makanan, dan hiruk-pikuk kota Shanghai. Sayapun semakin jatuh cinta dengan Asia.

7. OK, time to face the reality of life: WORK WORK WORK!!
Sepulang dari Shanghai, setelah saya tidak mengambil offering dari Company X dan Y dengan pertimbangan yang insyaAllah matang, saya akhirnya bekerja sebagai Corporate Culture Officer di PT Cogindo DayaBersama. Disini saya belajar banyak bagaimana mengembangkan Budaya Perusahaan dan meningkatkan engagement dan satisfaction pegawai. Saya juga sempat double job, merangkap sebagai Staf Recruitment untuk penerimaan pegawai kita di Unit-unit kerja. Saya menjadi PIC untuk Rekrutment di Flores, NTT serta membantu juga di Pekalongan.

8. Menabung
Boros. Ya. Bisa dibilang cukup boros dan paling susah kalau sudah pegang uang cash. Tapi kali ini saya dituntut untuk menabung, untuk mempersiapkan mimpi-mimpi saya juga. Tentunya juga untuk membantu orang tua semampu saya.

9. Be Brave!
Tahun ini saya kembali tertampar untuk lebih berani mengambil sikap untuk menentukan mimpi-mimpi saya. Berproses, mengikuti proses dan menikmati proses. Semoga menuai buah manis.

Bagaimana dengan 2014 kalian?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *